Kasus viral video pria pamer saldo rekening Rp 500 triliun, memasuki babak baru. Pria bernama Muhammad Amin itu meminta maaf atas tindakannya yang memamerkan saldo rekening Rp 500 triliun. Permintaan maaf itu disampaikan Amin setelah diperiksa oleh Direktorat Kriminal Khusus Polda Kalimantan Selatan.
Pria asal Amuntai, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) itu berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. "Atas perbuatan saya itu, saya meminta maaf yang sebesar besarnya kepada seluruh masyarakat." "Pihak perbankan, dan seluruh yang merasa dirugikan atas viralnya video tersebut," ujarnya, Rabu (11/1/2023), dilansir Kompas.com .
Pria tersebut juga mengklarifikasi terkait saldo rekening senilai Rp 500 triliun yang dipamerkannya. Menurutnya, hal itu tidak benar. Nominal itu, kata dia, dibuat untuk menghindari penipuan terkait jual beli barang antik. "Jumlah saldo rekening saya bukan berjumlah Rp 500 triliun, itu hanya berupa editan saja," jelasnya.
Sementara itu, Kapolda Kalsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi memastikan, saldo rekening itu hanya rekayasa. Menurutnya, aksi yang dilakukan Amin bermula dari adanya seseorang yang menawarkan barang antik. "Jadi Amin ini ditawari barang antik oleh seseorang, tapi yang menawarkan itu mensyaratkan harus memiliki uang yang banyak."
"Lalu, untuk memastikan dan bisa memancing orang yang menawarkan itu, dia membuat sendiri di dalam rekeningnya angka angka itu. Sehingga tercatat sampai Rp 500 triliun," kata Andi, seperti dikutip dari . Kemudian, A membuat video untuk dikirimkan kepada orang yang menawarkan barang antik padanya. Namun, video tersebut malah diviralkan oleh orang lain hingga membuat heboh jagat maya.
"Jadi, bukan dia yang memviralkan," terangnya. Sebelumnya, viral di media sosial pria asal Kalimantan Selatan saldo rekeningnya senilai Rp 500 triliun. Pria yang belakangan diketahui bernama Amin itu mengaku saldo di rekeningnya telah disahkan oleh pemerintah setempat.
Dalam video tersebut, Amin meminta orang yang meragukan saldo rekeningnya agar datang untuk bertransaksi dengannya meskipun presiden sekali pun. Setelah ditelusuri, video tersebut dibuat pada 11 November 2022. Saat dikonfirmasi, Amin mengaku aksinya itu dilakukan karena ingin memberantas penipuan jual beli barang antik.
"Waktu itu saya dapat telepon dari penjual samurai, katanya ingin bertemu di salah satu hotel yang ada di Bekasi," katanya, Kamis (5/1/2023). Amin pun terbang ke Bekasi dan menuju hotel yang telah disepakati dengan penjual. Setibanya di hotel, Amin tidak bertemu dengan orang yang menawarkan samurai tersebut.
Amin dianggap tidak mampu membeli barang antik dan diminta menunjukkan saldo rekeningnya. "Saya tunggu, malah tidak ada, kemudian si penjual ini menelepon lagi dan minta bukti rekening uang saya." "Apa memang sanggup membeli barang antik," bebernya.
Karena tak mau diremehkan, Amin membuat video dengan memamerkan saldo rekening yang ternyata sudah ia rekayasa nominalnya. Video tersebut lantas dikirimkan ke orang yang menawarinya samurai itu. Namun, video tersebut malah disebarluaskan hingga viral di media sosial.
"Ternyata, penjualnya malah tidak datang juga, malah tidak disangka sangka, video saya tiba tiba tersebar dan menjadi viral," tandasnya.